Thursday, 25 August 2011

Muhasabah Ramadan @KPI Ramadan

 RAdio IKIM :

Seperti biasa lazimnya...memangla..radio ikim aja menjadi teman setiaku....alhamdulillah..sedikit sebanyak...telah mengubah kehidupan aku..menjadi seorang yang rajin  solat diawal waktu insyaAllah....semoga ia istiqamah...hari ini 26 Ogos 2011 Jumaat...dengar radio ikim...ustaz apa tak sempat dengar...tajuknya ialah hidayah ramadan....best nih...berikut antara isi2 nya...

Malam Aidilfitri : Tawaran berlipatganda....lebihkan ibadat...bukan dengan keseronokan dan kelalaian....

Puasa diterima Allah atau tidak?

Tangisan ketika berdoa : keinsafan..kerana hati pecah, menangisla....paksa menangis...utk padam api neraka...

3 golongan

1)gembira dengan kedtgn ramadan
2)gelisah dgn kedtgn ramadan
3)tak kisah dgn ramadan

persepsi hari raya ? hari raya ialah hari menzahirkan rasa kesyukuran kita kepada Allah...dengan selalu membuat laungan takbir, mengingatkan lagi ttg perjalan hidup kita....mengeratkan silaturrahim...merasai derita org lain...bukan nya hari raya utk berpeleseran...hari yg gembira kembali kepada fitrah yg asal...

org mukmin tak puas dgn kebaikan..sentiasa nak buat baik...sedih nak meninggalkan ramadan..rindu dgn ramadan...menangislah...ketika meninggalkan ramadan...

Istiqamah dalam membuat kebaikan : sentiasa menambah ilmu....ilmu perlu utk membina diri...cari teman yang mendorong ke arah kebaikan...berdoa kepada Allah supaya dikekalkan istiqamah ini...dan dikekalkan hidayah....yang diberi Allah...

sentiasa berazam dan berniat utk berbuat baik..

barangsiapa hari sama dgn hari semalam...adalah org yang terpedaya...

jika bersungguh2..insyaAllah..ditunjukkan jalan...



Wednesday, 17 August 2011

Tentang Puasa


 Imam al-Ghazali membahagikan puasa kepada tiga tingkat :

3 tingkat puasa :

PUASA UMUM

Puasa kebanyakan umat Islam yang sekadar mampu menghindarkan perut drp makan, minum dan menahan keinginan berjimak.

PUASA ISTIMEWA

(Puasa Khusus) Puasa yang dapat memelihara mata, telinga, lidah, tangan dan kaki daripada melakukan dosa selain menahan diri daripada perkara-perkara diatas.

PUASA PALING ISTIMEWA

(puasa khusus al-khusus)

Merangkumi puasa umum dan puasa istimewa. Disempurnakan pula dengan puasa hati daripada keinginan lahir dan batin. Inilah puasa tertinggi kedudukannya disisi Allah SWT dan merupakan amalan puasa para Rasul, nabi, para sahabat, para wali dan golongan ahli ibadah lain.

MEREKA YANG DIBENARKAN  MENINGGAL PUASA

1) Orang yang hilang daya upaya untuk berpuasa seperti sakit perut dan sakit kepala yang serius serta jenis-jenis penyakit yang apabila berpuasa akan menambahkan keuzuran.

2) Orang musafir dalam perjalanan yang membolehkan qasar(memendekkan rakaat)  solat.

3) Orang yang terlalu tua dan amat lemah utk berpuasa.

4) Orang yang tersangat lapar dan dahaga sehingga kalau diteruskan akan mendatangkan mudarat umpamanya ia bekerja berat di tengah panas atau sebagainya.

5) Perempuan hamil atau menyusukan anaknya  yang apabila berpuasa boleh memudaratkan diri sendiri atau yang disusui itu.


Perkara sunat dan makruh ketika Puasa

PERKARA-PERKARA SUNAT KETIKA BERPUASA

- Segera berbuka puasa
- Berbuka puasa dengan buah tamar atau juadah manis lain
- Membaca doa berbuka puasa bermaksud " Ya Allah, bagi Engkaulah amalan puasaku ini, kepada Engkau aku beriman dan dengan rezeki Engkaulah aku berbuka."
- Melambatkan sahur
- Banyakkan baca al-Quran, berzikir, berselawat, dan membuat amal kebajikan.
- Sentiasa bersedekah kepada fakir miskin dan anak2 yang kurang bernasib baik.
- Menjauhkan percakapan yang sia-sia dan perbuatan yang tidak membawa manfaat.
- Mandi junub lebih awal, sebelum masuknya waktu subuh.


Doa Harian Ramadan

InsyaAllah...email..drp seorang sahabat...dikongsikan bersama...


“ Doa Harian Ramadhan “



Doa Hari – 1

Yaa Allah! Jadikanlah Puasa Ku Sebagai Puasa Orang-Orang Yang Benar-Benar Berpuasa. Dan Ibadah Malam Ku Sebagai Ibadah Orang-Orang Yang Benar-Benar Melakukan Ibadah Malam. Dan Jagalah Aku Dan Tidurnya Orang-Orang Yang Lalai. Hapuskanlah Dosa Ku ... Wahai Tuhan Sekalian Alam!!
Dan Ampunilah Aku, Wahai Pengampun Para Pembuat Dosa.

Doa Hari – 2

Yaa Allah! Dekatkanlah Aku Kepada Keridhoan-Mu Dan Jauhkanlah Aku Dari Kemurkaan Serta Balasan-Mu. Berilah Aku Kemampuan Untuk Membaca Ayat-Ayat-Mu Dengan Rahmat-Mu, Wahai Maha Pengasih Dari Semua Pengasih!!



Doa Hari – 3

Yaa Allah! Berikanlah Aku Rezki Akal Dan Kewaspadaan Dan Jauhkanlah Aku Dari Kebodohan Dan Kesesatan. Sediakanlah Bahagian Untuk Ku Dari Segala Kebaikan Yang Kau Turunkan, Demi Kemurahan-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Dermawan Dari Semua Dermawan!

Doa Hari – 4


Yaa Allah! Berikanlah Kekuatan Kepada Ku, Untuk Menegakkan Perintah-Perintah-Mu, Dan Berilah Aku Manisnya Berdzikir Mengingat-Mu. Berilah Aku Kekuatan Untuk Menunaikan Syukur Kepada-Mu, Dengan Kemuliaan-Mu. Dan Jagalah Aku Dengan Penjagaan-Mu Dan Perlindungan-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Melihat.

Doa Hari – 5



Yaa Allah! Jadikanlah Aku Diantara Orang-Orang Yang Memohon Ampunan, Dan Jadikanlah Aku Sebagai Hamba-Mu Yang Sholeh Dan Setia Serta Jadikanlah Aku Diantara Auliya'-Mu Yang Dekat Disisi-Mu, Dengan Kelembutan-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Pengasih Di Antara Semua Pengasih.





Doa Hari – 6

Yaa Allah! Janganlah Engkau Hinakan Aku Karena Perbuatan Maksiat Terhadap-Mu, Dan Janganlah Engkau Pukul Aku Dengan Cambuk Balasan-Mu. Jauhkanlah Aku Dari Hal-Hal Yang Dapat Menyebabkan Kemurkaan-Mu, Dengan Anugerah Dan Bantuan-Mu, Wahai Puncak Keinginan Orang-Orang Yang Berkeinginan!

Doa Hari – 7


Yaa Allah! Bantulah Aku Untuk Melaksanakan Puasanya, Dan Ibadah Malamnya. Jauhkanlah Aku Dari Kelalaian Dan Dosa-Dosa Nya. Dan Berikanlah Aku Dzikir Berupa Dzikir Mengingat-Mu Secara Berkesinambungan, Dengan Taufiq- Mu, Wahai Pemberi Petunjuk Orang-Orang Yang Sesat.




Doa Hari – 8
Yaa Allah! Berilah Aku Rezki Berupa Kasih Sayang Terhadap Anak-Anak Yatim Dan Pemberian Makan, Serta Penyebaran Salam, Dan Pergaulan Dengan Orang-Orang Mulia, Dengan Kemuliaan-Mu, Wahai Tempat Berlindung Bagi Orang-Orang Yang Berharap


Doa Hari – 9

Yaa Allah! Sediakanlah Untuk Ku Sebagian Dari Rahmat-Mu Yang Luas, Dan Berikanlah Aku Petunjuk Kepada Ajaran-Ajaran-Mu Yang Terang, Dan Bimbinglah Aku Menuju Kepada Kerelaan-Mu Yang Penuh Dengan Kecintaan-Mu, Wahai Harapan Orang-Orang Yang Rindu.

Doa Hari – 10

Yaa Allah! Jadikanlah Aku Diantara Orang-Orang Yang Bertawakkal Kepada-Mu, Dan Jadikanlah Aku Diantara Orang- Orang Yang Menang Disisi-Mu, Dan Jadikanlah Aku Diantara Orang-Orang Yang Dekat Kepada-Mu Dengan Ihsan-Mu, Wahai Tujuan Orang-Orang Yang Memohon.




Doa Hari – 11
Yaa Allah! Tanamkanlah Dalam Diriku Kecintaan Kepada Perbuatan Baik, Dan Tanamkanlah Dalam Diriku Kebencian Terhadap Kemaksiatan Dan Kefasikan. Jauhkanlah Dariku Kemurkaan-Mu Dan Api Neraka Dengan Pertolongan-Mu, Wahai Penolong Orang-Orang Yang Meminta Pertolongan.






Doa Hari – 12


Yaa Allah! Hiasilah Diriku Dengan Penutup Dan Kesucian. Tutupilah Diriku Dengan Pakaian Qana'ah Dan Kerelaan. Tempatkanlah Aku Di Atas Jalan Keadilan Dan Sikap Tulus. Amankanlah Diriku Dari Setiap Yang Aku Takuti Dengan Penjagaan-Mu, Wahai Penjaga Orang-Orang Yang Takut.


Doa Hari – 13

Yaa Allah! Sucikanlah Diriku Dari Kekotoran Dan Kejelekan. Berilah Kesabaran Padaku Untuk Menerima Segala Ketentuan. Dan Berilah Kemampuan Kepadaku Untuk Bertaqwa, Dan Bergaul Dengan Orang-Orang Yang Baik Dengan Bantuan-Mu, Wahai Dambaan Orang-Orang Miskin.

Doa Hari – 14

Yaa Allah! Janganlah. Engkau Hukum Aku, Karena Kekeliruan Yang Ku lakukan. Dan Ampunilah Aku Dari Kesalahan-Kesalahan Dan Kebodohan. Janganlah Engkau Jadikan Diriku Sebagai Sasaran Bala' Dan Malapetaka Dengan Kemuliaan-Mu, Wahai Kemuliaan Kaum Muslimin.

Doa Hari – 15

Yaa Allah! Berilah Aku Rezki Berupa Ketaatan Orang-Orang Yang Khusyu'. Dan Lapangkanlah Dadaku Dengan Taubatnya Orang-Orang Yang Menyesal, Dengan Keamanan-Mu, Wahai Keamanan Untuk Orang-Orang Yang Takut.




Doa Hari - 16

Yaa Allah! Berilah Aku Kemampuan Untuk Hidup Sebagaimana Kehidupan Orang-Orang Yang Baik. Dan Jauhkanlah Aku Dari Kehidupan Bersama Orang-Orang Yang Jahat. Dan Naungilah Aku Dengan Rahmat-Mu Hingga Sampai Kepada Alam Akhirat. Demi Ketuhanan-Mu Wahai Tuhan Seru Sekalian Alam.
Doa Hari – 17

Yaa Allah! Tunjukkanlah Aku Kepada Amal Kebajikan Dan Penuhilah Hajat Serta Cita-Cita Ku. Wahai Yang Maha Mengetahui Keperluan, Tanpa Pengungkapan Permohonan. Wahai Yang Maha Mengetahui Segala Yang Ada Didalam Hati Seluruh Isi Alam. Sholawat Atas Mohammad Dan Keluarganya Yang Suci.
Doa Hari – 18

Yaa Allah! Sedarkanlah Aku Akan Berkah-Berkah Yang Terdapat Di Saat Saharnya. Dan Sinarilah Hatiku Dengan Terang Cahayanya Dan Bimbinglah Aku Dan Seluruh Anggota Tubuhku Untuk Dapat Mengikuti Ajaran-Ajarannya, Demi Cahaya-Mu Wahai Penerang Hati Para Arifin.

Doa Hari – 19

Yaa Allah! Penuhilah Bagianku Dengan Berkah-Berkahnya, Dan Mudahkanlah Jalanku Menuju Kebaikan-Kebaikannya. Janganlah Kau Jauhkan Aku Dari Ketertedmaan Kebaikan- Kebaikannya, Wahai Pembed Petunjuk Kepada Kebenaran Yang Terang.


Doa Hari – 20

Yaa Allah! Bukakanlah Bagiku Pintu-Pintu Sorga Dan Tutupkanlah Bagiku Pintu-Pintu Neraka, Dan Berikanlah Kemampuan Padaku Untuk Membaca Ai-Quran Wahai Penurun Ketenangan Di Dalam Hati Orang-Orang Mu'min.

Doa Hari – 21

Yaa Allah! Berilah Aku Petunjuk Menuju Kepada Keridhoan- Mu. Dan Janganlah Engkau Bed Jalan Kepada Setan Untuk Menguasaiku. Jadikanlah Sorga Bagiku Sebagai Tempat Tinggal Dan Peristirahatan, Wahai Pemenuh Keperluan Orang- Orang Yang Meminta.

Doa Hari – 22

Yaa Allah! Bukakanlah Bagiku Pintu-Pintu Karunia-Mu, Turunkan Untuk ku Berkah-Berkah Mu. Berilah Kemampuan Untuk ku Kepada Penyebab-Penyebab Keridhoan-Mu, Dan Tempatkanlah Aku Di Dalam Sorga-Mu Yang Luas, Wahai Penjawab Doa Orang-Orang Yang Dalam Kesempitan.

Doa Hari – 23

Yaa Allah! Sucikanlah Aku Dari Dosa-Dosa, Dan Bersihkanlah Diriku Dari Segala Aib. Tanamkanlah Ketaqwaan Di Dalam Hatiku, Wahai Penghapus Kesalahan Orang-Orang Yang Berdosa.





Doa Hari – 24

Yaa Allah! Aku Memohon Kepada-Mu Hal-Hal Yang Mendatangkan Keridhoan-Mu, Dan Aku Berlindung Dengan- Mu Dan Hal-Hal Yang Mendatangkan Kemarahan-Mu, Dan Aku Memohon Kepada-Mu Kemampuan Untuk Mentaati-Mu Serta Menghindari Kemaksiatan Terhadap-Mu, Wahai Pemberi Para Peminta.
Doa Hari – 25

Yaa Allah! Jadikanlah Aku Orang-.Orang Yang Menyintai Auliya-Mu Dan Memusuhi Musuh-Musuh Mu. Jadikanlah Aku Pengikut Sunnah-Sunnah Penutup Nabi-Mu, Wahai Penjaga Hati Para Nabi.


Doa Hari – 26
Yaa Allah! Jadikanlah Usaha ku Sebagai Usaha Yang Di syukuri, Dan Dosa-Dosa ku Di ampuni, Amal Perbuatan Ku Diterima, Dan Seluruh Aib ku Di tutupi, Wahai Maha Pendengar Dan Semua Yang Mendengar.
Doa Hari – 27


 Yaa Allah! Rizkikanlah Kepadaku Keutamaan Lailatul Qadr, Dan Ubahlah Perkara-Perkara ku Yang Sulit Menjadi Mudah. Terimalah Permintaan Maafku, Dan Hapuskanlah Dosa Dan Keslahanku, Wahai Yang Maha Penyayang Terhadap Hamba- HambaNya Yang Sholeh.

Doa Hari – 28

 Yaa Allah! Penuhkanlah Hidupku Dengan Amalan-Amalan Sunnah, Dan Muliakanlah Aku Dengan Terkabulnya Semua Permintaan. Dekatkanlah Perantaraanku Kepada-Mu Diantara Semua Perantara, Wahai Yang Tidak Tersibukkan Oleh Permintaan Orang-Orang Yang Meminta.
Doa Hari – 29

Yaa Allah! Liputilah Aku Dengan Rahmat Dan Berikanlah Kepadaku Taufiq Dan Penjagaan. Sucikanlah Hatiku Dan Noda-Noda Fitnah Wahai Pengasih Terhadap Hamba- HambaNya Yang Mu'min.

Doa Hari – 30

Yaa Allah! Jadikanlah Puasa ku Disertai Dengan Syukur Dan Penerima Di Atas Jalan Keridhoan-Mu Dan Keridhoan Rasul. Cabang-Cabangnya Kokoh Dan Kuat Berkat Pokok-Pokoknya, Demi Kenabian Mohammad Dan Keluarganya Yang Suci, Dan Segala Puji Bagi Allah Tuhan Sekalian Alam.

Seandainya....

Terima kasih diucapkan kepada sahabat ku yang telah mengirimkan email berkenaan info ramadan...aku letakkan di sini utk perkongsian kita bersama...insyaAllah...

BATALKAH PUASA KITA JIKA …
Ulama terbilang dunia ketika ini, Dr Yusoff Al-Qaradhawi pernah menyebut dan meluah rasa kurang setuju beliau dengan tindakan para ulama yang terlalu meluaskan perbuatan yang membatalkan puasa. Beliau lebih setuju untuk mengecilkan skop dan ruang lingkup pembatalan puasa kepada perbuatan yang benar-benar terdapat dalil tepat dari al-Quran, al-Hadith dan disepakati ulama sahaja.
Beliau berpendapat perbincangan panjang lebar oleh ulama silam, antaranya para ulama dari mazhab Hanafi dan ulama mazhab-mazhab lain menyebut sekitar 57 bentuk perbuatan yang membatalkan puasa adalah adalah tindakan yang kurang sesuai. Malah ia juga amat digemari oleh ulama masa kini sehingga terdapat yang menghabiskan masa begitu lama untuk merangka fatwa, berijtihad dan meletakkan kaedah bagi sesuatu perbuatan. Adakalanya ia adalah isu yang tidak memerlukan perhatian begitu mendalam.
Masalah ini dilihat semakin bertambah, apabila ijtihad dalam bab ini semakin bercambah hingga menyebabkan kesukaran orang kebanyakkan (awam) menjalankan ibadah ini dengan tenang kerana perincian perbuatan yang membatalkan puasa amat cabang (furu') dan terlampau banyak. Ia menyebabkan orang awam yang terhad kemampuan, masa dan rujukan sering berada dalam kebimbangan dengan isu batal dan tidak batal puasa ini. Lebih dikesali adalah perbincangan tentang ini juga ada meninggalkan perbincangan yang lebih besar berkenaan Ramadhan. (Taysir al-Fiqh - Fiqh As-Siyam, hlm 86-87)
Sebagai contoh, antara isu terbesar yang patut diberikan fokus mendalam di waktu Ramadhan adalah :-
1) Raih Taqwa & Mendapatkan Keampunan : Sangat jelas arahan Allah dan RasulNya menegaskan keperluan kita berusaha meraih taqwa dan keampunan di dalam bulan ini. Perbincangan berkenaan kaedah, cara dan cabaran yang boleh menghalang kita mencapai target ini perlu diberikan perhatian lebih.
2) Bulan Ingatan Fungsi Al-Quran : Firman Allah yang menyebut bahawa Al-Quran diturunkan di bulan Ramadhan ini sebagai petunjuk, dan bukti kebenaran petunjuk dan pembeza di antara haq dan yang batil. Justeru perbincangan berkenaan kemestian umat Islam kembali kepada Al-Quran sebagai satu-satunya formula untuk berjaya sebagai golongan bertaqwa dan selamat dunia akhirat perlu diperhebat.
3) Amaran Terhadap Pengikis Pahala Ramadhan Yang 'Confirmed' : Sabda-sabda Nabi berkenaan tindakan yang boleh menghapuskan pahala puasa Ramadhan seperti bercakap kotor, nista, carut dan perbuatan jahat dan keji di waktu bulan ini. Ia perlu dipertekankan kerana ia adalah perkara yang disepakati bakal merosakkan pahala puasa seseorang walaupun ia tidak sampai membatalkan zahir puasanya.
4) Kaedah Penambah Pahala & Redha Allah di Bulan Ramadhan Yang 'Confirmed': Sabda-sabda Nabi yang mengandungi janji-janji dan tawaran Allah di bulan ini juga perlu diperluas kepada orang ramai agar semakin ramai yang berpotensi ke Syurga Allah sekaligus melemahkan fungsi Syaitan dan nafsu amarah yang sentiasa ingin mengajak kepada kemaksiatan.
Adapun isu perkara yang membatalkan puasa, sewajarnya ditumpukan kepada hukum yang disepakati sahaja.  Justeru, larangan yang disepakati tatkala puasa adalah menahan nafsu syahwat, menanggung lapar dan dahaga serta menahan diri dari bersetubuh dengan isteri di siang hari dengan niat ikhlas ibadat kerana Allah. Inilah yang dijelaskan dari al-Quran dan as-sunnah, demikian juga menjauhi kata-kata nista, bohong, mengumpat, cercaan dan lain-lain dosa anggota demi kerana Allah. Ia disebut di dalam ayat al-Baqarah : 187 dan disokong oleh hadith-hadith yang banyak.
Merokok, keluar darah haid atau nifas dan hilang aqal adalah dipersetujui secara sepakat ulama membatalkan puasa.
Adapun yang tidak disepakati, boleh dibincangkan cuma jangan sampai ia mengambil  perhatian utama kita apabila berada di dalam Ramdhan. Sebagai panduan, berikut disertakan beberapa hukum secara ringkas berkaitan puasa yang kerap ditanya oleh orang ramai :-
1) Darah keluar dari tubuh ; samada untuk berbekam, ambil darah pesakit, menderma darah, tercedera, darah dari hidung, tangan dan lain-lain.
Hukumnya : Tidak batal puasa kerana yang membatalkan adalah yang masuk ke tubuh melalui saluran terbuka hingga ke perut dan bukannya ‘yang keluar' dari tubuh. (As-Siyam Muhdathatuhu wa hawadithuhu, Dr Muhd ‘Uqlah, hlm 215). Manakala pandangan pembatalan puasa dengan berbekam yang berdalil hadith riwayat Abu Daud dan Ibn Majah dengan sanad sohih menurut Imam An-Nawawi, ia telah dipinda (nasakh) dengan hadith dari Ibn Abbas yang menyebut Nabi SAW berbekam dalam keadaan baginda berpuasa. (Riwayat Al-Bukari, 3/43) kerana hadith dari Ibn Abbas ini berlaku tatkala Haji Wida' dan terkemudian dari hadith yang menyebut batal kerana bekam. (Tasysir al-Fiqh, Qaradawi, hlm 90). Malah ini juga padangan majority mazhab kecuali Hanbali. ( Bidayatul Mujtahid, 1/247)
2) Memasukkan sesuatu ke dalam rongga terbuka dan dikeluarkan kembali tanpa sampai ke perut dan yang seumpamanya di bahagian kepala.
Ia seperti memasukkan alat tertentu ke dalam kemaluan wanita atau dubur ketika proses perubatan yang berkaitan, demikian juga memasukkan jari ke dalam hidung, telinga, mulut dan dubur.
Hukumnya : Tidak membatalkan puasa kecuali jika alatan itu dibiar tinggal di dalam kemaluan tadi, kerana illah @ faktor penyebab batal puasa adalah masuknya sesuatu berfizikal ke perut. Terkecuali juga, wanita atau lelaki yang memasukkan jarinya ke dubur atau kemaluannya dengan tujuan nafsu, maka ia membatalkan puasa, tetapi jika tujuan istinja' atau membasuhnya maka hukum yang lebih kuat menurut para ulama adalah tidak batal. (As-Siyam, Dr Md ‘Uqlah, hlm 211). Ini juga dipersetujui oleh Syeikh Atiyyah Saqar yang mengatakan masuk sesuatu ke telinga dan hidung yang tidak sampai ke perut atau bahagian otak adalah tidak membatalkan puasa. (Min Ahsanil Kalam fil Fatawa). Tidak dinafikan terdapat fatwa yang mengatakan batal, justeru, nasihat saya adalah lebih baik menjauhinya kiranya tiada tujuan yang agak mendesak. Kerana menjauhi yang khilaf (perbezaan pendapat) itu lebih baik.
3) Pil elak haid untuk puasa penuh :
Hukumnya : Harus dengan syarat tidak membawa mudarat kepada pusingan haidnya, dan memerlukan nasihat doktor Islam yang berwibawa. Namun yang terbaik adalah tidak menyekat haid, dan tidak menganggu kitaran fitrah yang telah ditentukan oleh Allah swt. selain itu wanita sedang haid juga masih boleh melaksanakan pelbagai jenis ibadah. 
4) Penyembur gas untuk pesakit lelah :
Hukumnya : Baru-baru ini pada bulan Julai 2007, Persidangan Majlis Fiqh Antarabangsa di Putrajaya ada membincangkan isu ini. Isu ini amat kerap dibincangkan oleh para ulama seantero dunia dan mereka berbeza pandangan  apabila sebahagian menyatakannya batal dan sebahagian lain menolak.
Menurut kajian terperinci bantuan para doktor, mendapati gas semburan itu punyai jisim-jisim putih yang jelas kelihatan jika di sembur di atas kertas. Selain itu, hampir 90 % darinya akan terus masuk ke tekak dan melekat di esophagus dan terus ke perut. Ini bermakna ianya jisim-jisim gas itu masuk ke perut setiap kali semburan. Justeru sudah pasti ia membatalkan puasa. Demikian pandangan awal dari Majlis Fiqh Antarabangsa yang bersidang Julai 2007 baru-baru ini, tetapi kemudiannya mereka menarik balik keputusan mereka untuk dibincangkan lebih terperinci dalam persidangan akan datang. Namun itu adalah pandangan sebahagian ulama kontemporari yang menyakini masuknya serbuk jisim gas ke dalam perut. 
Bagaimanapun para ulama masih perlu bergantung kepada makumat jelas dari para doktor bagi memberikan fatwa tepat. Sebahagian ulama seperti Syeikh At-Tantawi, Syeikh Dr Muhd ‘Uqlah, menyebut hukumnya tidak batal kerana gas itu hanya terhenti di paru-paru dan tidak masuk ke perut. Manakala, ubat lelah jenis hidu melalui hidung adalah membatalkan puasa kerana ia akan masuk ke bahagian kepala. (As-Siyam, Dr Md Uqlah, hlm 226)
Namun jelas para ulama berhati-hati dalam memberikan keputusan dalam hal ini kerana menyedari walaupun serbuk-serbuk dari inhaler tersebut boleh memasuki ruang perut, namun ia adalah satu keperluan mendesak buat pesakit athma dan tidak pula dilaksanakan secara saja-saja, bukan pula kerana nafsu lapar. 
Pandangan terpilih adalah TIDAK BATAL, kerana terdapat perbezaan informasi dan data oleh para pakar perubatan berkenaan ketepatan fakta masuknya jisim ke dalam perut pada setiap kali semburan dibuat. Justeru, hukum puasa adalah kekal di atas sifat asalnya iaitu sah selagi belum terdapat bukti nyata dan diyakini terbatalnya ia. Sebagaimana kaedah Fiqh "
والأصل بقاء الشيء على ما هو عليه
Ertinya : Hukum asalnya, kekalnya hukum sesuatu pada sifat sebelumnya.
Justeru, jika ada sekalipun jisim yang termasuk ke dalam perut, ia bukanlah makanan yang mengenyangkan dan bukan pula dilakukan secara suka-suka serta ia tergolong dalam ubat-ubatan yang diperlukan secara mendesak. Selain itu, jisim yang termasuk ke dalam perut pula adalah tergolong di dalam kategori DIMAAFKAN sebagaimana beberapa kadar air yang tertinggal di atas lidah dan dalam hidung semasa berkumur dan berwudhu. Wallahu'alam.
5) Suntikan ke dalam tubuh melalui tangan, kaki selain rongga terbuka yang asal:
Hukumnya : Terdapat dua jenis : samada untuk berubat atau untuk menguatkan. Jika ia digunakan untuk mengurangkan demam, bius, 'pain killer' dan apa jua tujuan asas perubatan, ia disepakati tidak membatalkan puasa (Al-Qaradawi, hlm 100 ; ‘Uqlah , hlm 226). Demikian juga hukumnya suntikan kalsium dan sebagainya untuk kekuatan badan demi perubatan.
Berkenaan suntikan makanan, air seperti glukos dan sepertinya untuk tujuan perubatan; para ulama sekali lagi berbeza pandangan : Pandangan majoriti adalah : Tidak membatalkan puasa kerana ia tidak masuk ke dalam tubuh melalui rongga terbuka dan ia tidak mengenyangkan serta tidak bercanggah dengan hikmah puasa. Ia adalah fatwa oleh Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi, Syeikh Md Bakhit, Syeikh Abd Rahman Taj, Syeikh Ahmad As-Syurbashi, Keputusan Lajnah Fatwa Azhar tahun 1948 (Taysir Al-Fiqh As-Siyam, hlm 100; Fatawa Syar'iyyah, hlm 268 ; Yasalunaka, 5/53 dll ).
Bagaimanapun, suntikan jenis makanan ini membatalkan puasa terutama jika dilakukan secara sengaja untuk melarikan diri dari ujian keletihan lapar dahaga puasa.
6) Berkumur-kumur dan air masuk ke rongga hidung semasa wudhu.
Hukumnya : Tidak membatalkan puasa, cuma jika berlebihan berkumur ulama Syafie mengatakannya terbatal. Justeru, jauhilah berlebihan di ketika puasa adalah lebih baik.
Ia berdasarkan hadith : "Sempurnakan wudhu , basuhlah celah-celah jari jemarimu, dan lebih-lebihkan menyedut air ke hidungmu kecuali tatkala kamu berpuasa ( Riwayat Abu Daud , no 142 ; At-Tirmidzi, 788 ; Al-Hakim, Sohih menurut Ibn Khuzaymah, Ibn Hibban & Al-Hakim dan dipersetujui oleh Az-Zahabi ; albani ; Sohih).
7) Melakukan Maksiat seperti tidak solat 
Hukumnya : Tidak batal puasa menurut majoriti mazhab dan ulama. Akan tetapi dosa maksiat itu akan ditanggung berasingan mengikut jenis maksiat, malah mungkin bertambah besar dosanya kerana mencarik kehormatan Ramadhan. Pahala puasanya pula akan terhapus. Selain itu, ia juga mencarikkan keseluruhan tujuan berpuasa iaitu bagi melahirkan insan taqwa, beroleh keampunan dan jauh dari maksiat. (Qaradawi, hlm 104) Nabi bersabda : "Barangsiapa sempat bertemu Ramadhan dan tidak diampun dosanya, maka semakin jauh ia dengan Allah" (Riwayat Ibn Hibban)
8) Mencium lelaki dan wanita semasa berpuasa
Hukumnya : Mencium isteri atau suami tatkala berpuasa, tidak batal menurut majoriti ulama.
Ia berdasarkan beberapa dalil antaranya :-
كان رسول اللَّهِ  يُقَبِّلُ وهو صَائِمٌ وَيُبَاشِرُ وهو صَائِمٌ وَلَكِنَّهُ كان أَمْلَكَ لِإِرْبِهِ
Ertinya : "Nabi S.a.w mencium dan bermesra (dengan isterinya) dalam keadaan ia berpuasa, tetapi baginda adalah seorang yang menguasai diri dan nafsunya" (Riwayat Abu Daud,  2/311 ; Syuaib arnaout : Sohih)
Dan satu lagi adalah : -
 فجاء شاب فقال أقبل يا رسول الله وأنا صائم قال لا قال فجاء شيخ فقال أقبل وأنا صائم قال نعم قال فنظر بعضنا إلى بعض فقال النبي قد علمت لم نظر بعضكم إلى بعض إن الشيخ يملك نفسه رواه أحمد والطبراني في الكبير وفيه ابن لهيعة وحديثه حسن وفيه كلام
Ertinya : Kami bersama Nabi tiba-tiba didatangi oleh seorang pemuda dan bertanya : Aku berpuasa dan aku mencium isteriku, jawab nabi : Jangan ; tiba-tiba datang seorang tua dan bertanya soalan yang sama : Jawab nabi : Ya ( tiada masalah) ; kami kami saling berpandangan antara satu sama lain, maka nabi berkata :-
"aku tahu apa mengapa kamu saling berpandangan antara satu sama lain, sesungguhnya orang tua mampu mengawal dirinya (nafsu)" (Riwayat Ahmad dan At-Tabrani, sanad terdapat Ibn Lahi'ah yang diperkatakan tentangnya, menyebabkan hadis dianggap dhoif)
Al-Qaradawi pula menambah "berapa ramai orang tua zaman sekarang yang turut tidak mampu mengawal nafsunya " (Fiqh As-Siyam, hlm 106 )
Kesimpulannya, ia tidak membatalkan puasa dan ciuman sebegini tidak harus jika ia boleh membawa mudarat seperti menaikkan nafsu dan boleh membawa kepada persetubuhan di siang hari Ramadhan.
9) Wanita tamat haid
Wanita tamat haid pada waktu malam dan sempat niat pada waktu malamnya sebelum naik fajar subuh. Ia dikira sah walaupun belum mandi hadas. Jika ia tidak sempat berniat sebelum fajar subuh, seperti belum makan dan minum apa-apa pada pagi itu, kemudian pada jam 8 pagi haidnya kering, ia tidak dikira boleh berpuasa pada hari itu kerana tiada niat bagi puasa wajib boleh dibuat selepas terbit fajar.
Demikian juga ditegaskan oleh majoriti ulama (Al-Mughni, Ibn Quddamah, 4/201)
Dalilnya adalah :-
من لم يُجْمِعْ الصِّيَامَ قبل الْفَجْرِ فلا صِيَامَ له
Ertinya : "Barangsiapa yang tidak berniat untuk puasa sebelum fajar, tiada puasa (wajib) baginya" ( Riwayat Abu Daud, 3/108 ; Albani : Sohih )
10) Keluar air mazi
Air mazi adalah air yang keluar dari kemaluan lelaki atau perempuan kerana naik syahwat. Banyak persoalan berkenaan keluarnya air mazi semasa berpuasa, samada ia membatalkan puasa atau tidak.?
Zahir dalam mazhab Hanbali menyatakan, ia membatalkan puasa.
Bagaimanapun mazhab Hanafi, Syafie, Awzai'e, Hasan albasri, As-Sya'bi dan Imam Ahmad dalam satu pendapatnya berfatwa keluarnya air mazi tidak membatalkan puasa. Saya lebih cenderung dengan pendapat ini.
11) Keluar air mani tanpa setubuh
Mencium dan menyentuh melalui onani sehingga keluarnya mani dengan syahwat adalah membatalkan puasa dan wajib qadha, ia adalah disepakati oleh seluruh ulama.
Adapun keluarnya air mani hanya kerana berfikir lucah dan melihat dengan syahwat, ia tidaklah batal menurut sebahagian ulama termasuk mazhab Syafie, Hanafi. (Al-Mughni, 4/159)
Manakala mazhab Hanbali dan Maliki mengatakannya batal.
Walau bagaimanapun, saya lebih cenderung dengan pendapat yang mengatakannya batal kerana ia benar-benar bercanggah dengan tujuan dan maqasid puasa dalam Islam. Selain itu, ia juga adalah sama dengannya keluar mani kerana sentuhan.
Keluar air mani kerana bermimpi di siang hari Ramadhan atau kerana sakit tertentu. Sepakat ulama menyatakan ia tidak membatalkan puasa.
12) Menelan air liur dan kahak
Hukum : Ia tidak membatalkan puasa disebabkan terlalu sukarnya untukmenjaga hal seperti ini. (Al-Mughni, Ibn Quddamah, 4/159). Manakala Kahak yang selagi ia belum sampai ke anggota mulut (sebelah hadapan lidah), iaitu masih berada pada had tekak maka tidak membatalkan puasa jika ditelan. Kerana ia masih tidak keluar daripada anggota zahir. Kahak yang sudah sampai pada mulut, inilah yang menjadi khilaf adakah membatalkan puasa atau tidak. Ada pendapat yang mengatakan batal dan ada pendapat yang mengatakan tidak batal. Sebahagian ulama berpendapat HARAM menelannya dengan sengaja kerana ia adalah kotoran. Jadi, kesimpulan yang terpilih adalah kahak yang sampai ke mulut haram ditelan dan kebanyakan ulama menyatakan ia membatalkan puasa. Manakala yang berada di bahagian pangkal lidah dan tekak, jika ditelan tidak membatalkan puasa.